Peluk yang Retak

Peluk yang Retak. [Foto: Karya Litera Indonesia]

Karya Litera Indonesia - Setiap jiwa memiliki kisahnya sendiri, jalinan benang-benang pengalaman yang terkadang begitu kuat merangkul, namun tak jarang pula meninggalkan retakan. Buku antologi puisi “Peluk yang Retak” ini lahir dari perenungan mendalam tentang dikotomi tersebut: antara kehangatan sebuah pelukan dan kerapuhan yang mungkin menyertainya. Kumpulan puisi ini adalah sebuah penjelajahan. Penulis mengajak pembaca untuk menyelami ruang-ruang di mana cinta bertemu kehilangan, harapan berbisik di antara puing-puing, dan kekuatan ditemukan justru dalam kerentanan. Melalui bait-bait yang terangkai, penulis ingin menunjukkan bahwa pelukan tak selalu sempurna, terkadang ia adalah pertemuan dua hati yang membawa luka, atau perpisahan yang menyisakan celah. Namun, dari setiap retakan itu, muncul sebuah keindahan baru—seperti kata pepatah, “pupuk yang bagus itu berasal dari guguran kelopaknya.”

Puisi-puisi di dalamnya adalah refleksi dari berbagai perspektif, suara-suara yang jujur merayakan keindahan yang rapuh dan kekuatan yang lahir dari kepedihan. Pembaca akan menemukan potret-potret emosi yang akrab: sukacita yang singkat, duka yang panjang, kebingungan, penerimaan, dan proses penyembuhan yang tak pernah usai.

Semoga “Peluk yang Retak” ini tidak hanya menjadi bacaan, tetapi juga cermin bagi hati pembaca. Biarkan setiap puisi menyentuh sisi terdalam, mengingatkan bahwa dalam setiap retakan, ada ruang untuk cahaya dan pertumbuhan. Selamat menyelami, dan semoga pembaca menemukan makna sendiri di antara setiap “peluk yang retak” ini.