Manti

Manti. [Foto: Karya Litera Indonesia]

Karya Litera Indonesia - Setiap manusia lahir dengan cerita yang belum selesai. Kita berjalan, tersandung, jatuh cinta, kecewa, menangis diam-diam, lalu tersenyum lagi seolah tidak terjadi apa-apa. Di tengah semua itu, ada satu hal yang selalu diam-diam menemani: takdir—yang entah kapan mulai ditulis, dan Tuhan—yang entah bagaimana caranya selalu tahu arah pulang kita.

Tetapi Hidup tidak selalu datang dalam bentuk jawaban. Ia kadang menjelma tanya, luka, bahkan diam yang tak terbaca. Namun dari semua itu, kita belajar menerima dan meyakini bahwa segala sesuatu hadir bukan tanpa alasan. Melalui puisi-puisi ini, saya ingin mengajak pembaca menyelami perenungan tentang makna keberadaan, tentang pasrah tanpa menyerah, serta tentang bagaimana harapan tetap bisa tumbuh di sela-sela getirnya kenyataan.

Buku ini bukan tentang kebenaran yang mutlak, melainkan tentang pencarian yang jujur. Ia lahir dari perasaan yang sering luput dipahami dan pikiran-pikiran yang kadang tak berani disuarakan. Jika ada satu saja bait yang membuatmu merasa lebih dimengerti, maka tujuan saya menulis sudah tercapai.

Akhir kata, kepada setiap jiwa yang bersedia membuka hati untuk membaca. Semoga tiap halaman yang terhampar di tangan ini bisa menjadi teman renungan, pengingat, atau sekadar pelipur di saat sunyi. Terima kasih sudah sampai di sini. Selamat membaca—tak perlu buru-buru, karena hidup pun tak pernah menuntut kita untuk selalu cemburu.