Kembali Di Tahun Keenam

Kembali Di Tahun Keenam. (Foto: Karya Litera Indonesia)

Karya Litera Indonesia - Ada cerita-cerita yang tak pernah benar-benar selesai. Bukan karena waktunya terlalu singkat, tapi karena hatinya terlalu dalam untuk diakhiri begitu saja. Kadang, yang terlihat berakhir hanyalah bentuk lain dari jeda-jeda yang panjang, sunyi, dan penuh tanda tanya.

Kisah ini lahir dari pertanyaan yang mungkin pernah kita simpan diam-diam: apa kabarnya dia sekarang? apakah masih mengingat? apakah pernah kembali ke tempat yang dulu pernah jadi “kita”? atau justru sudah jauh melangkah, tak menoleh lagi?

Ini bukan kisah cinta yang sempurna. Ini bukan tentang yang benar dan yang salah. Tapi tentang dua orang yang pernah saling memilih, lalu kehilangan arah, lalu bertemu lagi di titik yang tak pernah mereka duga. Saat semuanya sudah berubah. Saat masing-masing sudah punya “teman baru” dalam hidupnya.

Aku menulis ini bukan untuk memberi jawaban. Hanya ingin mencatat bahwa perasaan tak selalu selesai dengan waktu, dan pertemuan tak selalu datang di awal. Ada cinta yang datang lagi, meski tak dijemput.

Ada hati yang kembali bicara, setelah enam tahun terdiam.

Enam tahun mungkin cukup untuk melupakan, tapi ternyata tidak selalu cukup untuk benar-benar melepaskan. Dan ketika yang terlupa akhirnya muncul kembali, kita dipaksa bertanya ulang: apakah yang lalu benar-benar selesai, atau hanya tertunda?

Untuk siapapun yang pernah percaya, lalu kehilangan. Meski tak lagi mengakuinya. Semoga kisah ini menyentuh ruang yang tak pernah benar-benar sepi.