Menumbuhkan Literasi di Tengah Perkembangan Teknologi

Cak Ruel/Foto: Karya Litera Indonesia
Karya Litera Indonesia - Di era digital yang berkembang pesat, literasi menjadi salah satu aspek penting yang perlu terus diperkuat. Teknologi telah mengubah cara manusia berkomunikasi, memperoleh informasi, dan berinteraksi dengan dunia. Kemudahan akses terhadap berbagai sumber pengetahuan seharusnya menjadi keuntungan besar dalam meningkatkan literasi masyarakat. Namun, di sisi lain, perkembangan teknologi juga menghadirkan tantangan tersendiri dalam membangun kebiasaan membaca dan berpikir kritis.

Perubahan pola konsumsi informasi saat ini menunjukkan bahwa masyarakat cenderung lebih banyak mengakses konten singkat melalui media sosial dan platform digital lainnya. Artikel panjang dan buku yang membutuhkan konsentrasi lebih sering kali kalah saing dengan informasi dalam bentuk video pendek, infografis, atau berita singkat yang lebih mudah dikonsumsi dalam waktu singkat. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kebiasaan membaca mendalam mulai tergeser oleh pola konsumsi informasi yang cepat tetapi dangkal.

Namun, teknologi bukanlah hal yang harus dihindari dalam upaya menumbuhkan literasi. Justru, jika dimanfaatkan dengan baik, teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan minat baca dan daya pikir kritis masyarakat. Saat ini, tersedia berbagai platform digital yang menyediakan akses ke buku elektronik, jurnal ilmiah, dan artikel berkualitas yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Dengan adanya internet, batasan ruang dan waktu dalam memperoleh informasi semakin berkurang, sehingga siapa pun memiliki kesempatan untuk terus belajar dan meningkatkan wawasan.

Meskipun demikian, akses yang luas terhadap informasi juga membawa tantangan baru, yaitu maraknya penyebaran berita palsu dan informasi yang tidak terverifikasi. Masyarakat harus dibekali dengan kemampuan literasi digital agar dapat memilah dan memahami informasi dengan benar. Literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup keterampilan berpikir kritis dalam menafsirkan informasi, memahami konteks, serta membedakan antara fakta dan opini.

Dalam upaya menumbuhkan literasi di tengah perkembangan teknologi, peran berbagai pihak sangat diperlukan. Pendidikan formal di sekolah dan perguruan tinggi harus lebih banyak menekankan pentingnya membaca sebagai bagian dari pengembangan intelektual. Selain itu, orang tua juga memiliki peran penting dalam membangun kebiasaan membaca sejak dini, baik melalui buku fisik maupun media digital yang edukatif. Sementara itu, komunitas literasi dan lembaga sosial dapat memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan semangat membaca melalui berbagai kegiatan seperti diskusi buku daring, kampanye literasi digital, dan penyediaan sumber bacaan yang mudah diakses.

Menumbuhkan budaya literasi di era digital bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan berarti mustahil. Kunci utamanya adalah keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan kebiasaan membaca yang mendalam. Jika masyarakat mampu memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk memperkaya wawasan dan berpikir kritis, maka literasi dapat terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Oleh karena itu, literasi harus tetap menjadi prioritas dalam kehidupan modern, agar teknologi benar-benar menjadi alat kemajuan, bukan sekadar hiburan yang mempercepat hilangnya kebiasaan berpikir mendalam.

0 Komentar